Setiap orang tua pasti memiliki aturan dan batasan-batasan tersendiri bagi anak-anaknya. Tentu saja semua aturan dan batasan itu tujuannya bukan untuk mengekang anak tersebut, tapi terlebih sebagai tindakan protektif agar sang anak tetap dalam perlindungan dan aman. Namun begitu sang anak melanggar aturan tersebut, ia keluar dari jarak aman sehingga bisa saja ia berada dalam bahaya. Untuk itu, seringkali orang tua mendisiplin anak tersebut, atau yang lebih sering dimengerti sebagai hukuman, yang diharapkan sang anak jera dan menjadi anak yang taat.
Demikian juga Tuhan, Bapa Sorgawi kita. Ketika Tuhan menetapkan aturan-aturan dan batasan yang Ia sampaikan melalui para nabi dan yang di catat di Alkitab, semuanya itu bukan untuk mengekang kita, namun untuk menjaga kita. Namun sebagai manusia, kita lebih sering hidup dalam ketidaktaatan dan pemberontakan daripada mentaati-Nya.
Biasanya pemberontakan dan ketidaktaatan itu bersumber dari ketidak percayaan kepada Tuhan. Kita berpikir negatif tentang Tuhan, contohnya adalah Hawa. Si Ular berhasil memperdayai Hawa dan membuatnya berpikir bahwa mungkin saja Tuhan jahat sehingga dirinya tidak boleh makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat. Hawa mulai mencurigai Tuhan. Ia mulai mempertanyakan Tuhan. Pada akhirnya Hawa menularkan pemikiran negatifnya itu kepada Adam. Akibatnya, mereka kemudian jatuh dalam dosa pemberontakan. Mereka tidak mentaati perkataan yang pernah Tuhan sampaikan. Mereka keluar dari batasan yang sudah ditetapkan.
Anda tentu sudah tahu bagaimana akhir kehidupan Adam dan Hawa. Mereka diusir dari Taman Eden dan harus menerima kutukan akibat ketidaktaatan mereka. Mereka keluar dari payung perlindungan Tuhan, dan harus menanggung akibat dari ketidaktaatan mereka (Kejadian 3:1-24).
Jika ketidaktaatan membuat seseorang berada di dalam kutukan, sebaliknya jika Anda hidup dalam ketaatan Anda akan menerima berkat Tuhan. Berikut ini adalah beberapa janji Tuhan yang pasti Anda akan terima jika Anda hidup dalam ketaatan:
Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. ~ Yesaya 1:19
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. ~ Yohanes 14:21
Bagaimana cara hidup dalam ketaatan?
Bertobatlah, itu adalah langkah awalnya. Jika Anda saat ini hidup dalam ketidak taatan, kembalilah kepada Tuhan. Akuilah dosa-dosa Anda, maka Ia yang setia dan adil akan mengampuni Anda.
Mendengarkan suara Tuhan. Anda tidak bisa taat jika Anda tidak memperhatikan baik-baik apa yang Tuhan minta dari diri Anda. Jadi, langkah awalnya adalah bangun hubungan dengan Tuhan. Dengarkanlah suara Roh Kudus yang berbicara dalam hati Anda. Bacalah firman Tuhan, apa yang Tuhan katakan agar Anda lakukan.
Lakukanlah perintahnya. Tuhan Yesus berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Jadikan kasih sebagai bahan bakar Anda untuk hidup dalam ketaatan. Jika Anda tidak memiliki kasih ini, maka Anda hanya akan hidup seperti bangsa Israel yang hidup di bawah hukum Taurat. Mereka taat dalam kehidupan agamawi mereka, namun mereka tidak melakukannya karena kasih.
Hiduplah dalam ketaatan, maka Anda hidup dalam kemerdekaan dan berkat Tuhan. Namun jika Anda memilih ketidaktaatan, Anda memilih hidup dalam perbudakan dosa dan kutuk.
Sumber : Jawaban.com/VM